Kamis, 25 Oktober 2018

Ingin jadi apa kamu, Gim? (Sebuah impian mahasiswa gila)

"Ingin jadi apa kamu, Gim?"

Pertanyaan itu sering terngiang ngiang di telinga dan otakku. Pernah satu ketika, aku ditanya ibuku

"Gim kamu mau kuliah jurusan apa"

Aku diam sejenak, lalu menjawab mantap
'Tata Boga, bu' jawabku mantap

Ibuku terdiam sebentar, lalu berkata
"Ambil penamu, sama kartu keluarga"

Terhenyak,

'Lha kok?'

"Kalo kamu mau ambil itu, kamu cari saja biaya kuliahmu sendiri!"




Wah, suram edan



Hohoho, aku kena ultimatum. Kecut juga nyali jadinya. Keringat dingin akhirnya menetes.

Akhirnya, aku mulai teringat pada hobiku selain memasak (ya, aku bisa memasak sejak SD). Dan aku menjatuhkan pilihanku menjadi geologis. Tepatnya ahli mitigasi bencana.

Why?

Kepo!

Wkwk, alasan terbesarku ingin jadi seorang geologis berasal dari kesukaanku terhadap ilmu earth science. Otomatis aku cepat to fell in love with geology. Ahh, geologi. Dia benar benar buatku jatuh cinta

*adera's song intensified

Okay, geologi itu asyik. Dan cakupannya pun luas. Pilihannya banyak. Ilmu ini mempelajari bumi dan fenomenanya. Sehingga aku yang orangnya kepo-an jadi cepat suka.
Paling asyik adalah ketika belajar natural hazard mitigation. Kita jadi tahu, bagaimana sih proses dari terjadinya suatu bencana alam. Sehingga kita bisa siap siaga. Selain itu dengan menjadi seorang ahli mitigasi bencana, adalah suatu kebahagiaan tersendiri ketika ilmu kita terpakai oleh orang banyak.
Kenapa saya waktu itu ingin ambil tata boga? Karena passion saya adalah memasak. Saya suka sekali memasak. Tetapi the most biggest passion i've ever had adalah geografi itu sendiri. Terutama geologi.

Aku bercita cita, profesi yang nanti ku jalani adalah profesi yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. Seperti ahli mitigasi bencana.

Seorang ahli mitigasi bencana, adalah suatu anugerah. Kita mampu menolong orang banyak dengan ilmu kita. Ahli mitigasi bencana akan memproyeksikan kerawanan suatu wilayah dan potensi kebencanaan. Sehingga para stakeholder mampu menyusun rencana pembangunan dan penanganan bencana secara tepat. Sehingga memperkecil potensi kerugian dari bencana.

Dengan keahlian ahli mitigasi bencana, akan membuat perencanaan dengan ahli lain agar dapat menciptakan suistinable development yang aman berkelanjutan. Ahli mitigasi bencana, bekerja dengan insinyur PWK dan Teknik sipil, misalnya mendesign suatu tata kota yang ramah dan aman dari bencana. Misalnya, tata kota waterfront, diperlukan pemetaan potensi kebencanaan yang baik sehingga kota tidak terkena banjir.

Ahli mitigasi yang bekerja di pemerintahan, BNPB misalnya, akan membantu pemerintah menyusun rencana mitigasi yang nantinya menjadi pedoman dalam penyusunan program mitigasi bencana nasional. Sehingga penaganan dapat terarah.

Hal hal itulah yang menyebabkan kenapa aku ingin jadi ahli mitigasi bencana. Dan semoga, apa yang telah aku cita citakan mampu aku raih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Basis data? Untuk apa sih?

Pernahkah teman teman mendengar tentang basis data? Ataukah teman teman masih asing tentang apa itu basis data?. Basis data sendiri adalah...